Jadi Freelance itu Menyenangkan Tapi Susah untuk Dimulai

 

Hidup adalah pilihan. Dalam hidup kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan, seperti memilih sekolah atau universitas, pilihan dalam pemilu, dalam memilih pasangan hidup, bahkan pilihan dalam menentukan pesanan di tempat makan. Semua pilihan itu harus kita putuskan, dan setiap pilihan yang diambil mempunyai resiko masing – masing. Semua pilihan mempunyai resiko dengan kadarnya masing – masing sesuai dengan prioritas pilihan itu sendiri.

Pekerjaan, hal ini juga merupakan bagian dari hal yang harus kita pilih. Pekerjaan apa yang akan dipilih, atau mungkin pada akhirnya pekerjaan apa yang terpaksa kita pilih karena keadaan memaksa kita untuk memilih. Apakah kita akan menjadi seorang pegawai berdasi dengan sepatu mengkilat, pegawai bank, atau pegawai kantoran misalnya, atau pekerjaan yang menuntut untuk bebas berada di luar ruangan seperti photographer alam liar. Dan tentunya semua pekerjan, pekerjaan yang dipilih mempunyai resiko masing – masing. Begitupun dengan keputusan yang diambil untuk menjadi seorang freelance, itu pun mempunyai resiko.

Freelance, merupakan sebuah pilihan yang banyak dilakukan oleh sebagian para karyawan yang memang sudah bosan dengan rutinitasnya sebagai karyawan, kecuali rutinitas gajian tiap bulan, itu bukan merupakan salah satu bagian yang membosankan. Sebagai karyawan tentunya resiko yang dialaminya adalah dengan fleksibiltasnya waktu yang tersedia. Bisa jadi ini merupakan salah satu resiko yang dialaminya karena memang masih ada resiko lain yang dihadapi sebagai karyawan. Jam kerja karyawan yang ketat, terlebih lagi untuk pekerja kantoran. Ngabsen masuk jam 8 pagi dan ngabsen pulang jam 4 atau bahkan jam 5. Pulang di jalan macet sampai rumah bisa larut malam. Sampai rumah pikirannya sudah sampai besok saja dengan rutinitas yang sama. Akhirnya capek badan dan capek pikiran. Ini mungkin salah asatu resikonya. Tapi adapula yang memang happy – happy aja, atau mungkin ada juga yang di happy – happy kan.

Menjadi freelance adalah salah satu pilihan yang bisa dilakukan bagi yang sudah bosan jadi karyawan, atau mungkin bagi mereka yang tidak berminat menjadi karyawan. Namun hal yang harus diketahui bahwa freelance juga mempunya resiko. Nah, resiko menjadi freelane antara lain punya waktu luang yang bebas. Ini salah satu resikonya. Waktu luang yang bebas kadang jadi kebablasan bagi yang memutuskan untuk menjadi freelane tapi belum tahu apa yang bisa dilakukan. Salah satu cara untuk menghindarkan hal itu, bisa direncanakan terlebih dahulu apa yang ingin saya lakukan selepas jadi karyawan, lebih tepatnya pekerjaan freelance apa yang ingin dilakukan. Untuk mendapatkan job freelance, saat ini banyak sekali yang bisa ditemukan di internet. Atau bisa juga dengan memanfaatkan koneksi – koneksi yang ada ketika menjadi seorang karyawan.

Yang jelas menjadi seorang freelance banyak waktu yang bisa kita gunakan untuk hal – hal lain, ya sekedar berkumpul dengan keluarga yang jarang sekali kita lakukan. Dan pekerjaan freelance bisa kita kerjakan di mana saja tanpa harus mengorbankan waktu yang banyak yang bisa manfaatkan untuk hal berharga lainnya. Karena hal berharga di dunia ini bukan hanya uang yang kita dapatkan dari rutinitas pekerjaan kita tapi juga keluarga.